TEMPAT/SPOT UNTUK BERBURU
- Area Persawahan
Area persawahan juga merupakan habitat
tikus dan ular. Sehingga, di kawasan ini juga sering ditemui
habitat-habitat Garangan atau Derkuku
.Seperti yang kita tahu, Tikus adalah mangsa utama Garangan atau Mongoose. Nah, Garangan atau Mongoose biasanya hidup dan seringkali muncul di area persawahan yang masih muda pertumbuhannya (di usia sekitar 1 hingga 3 bulan setelah tanam padi), serta di pematang sawah (galengan) yang bersih.
.Seperti yang kita tahu, Tikus adalah mangsa utama Garangan atau Mongoose. Nah, Garangan atau Mongoose biasanya hidup dan seringkali muncul di area persawahan yang masih muda pertumbuhannya (di usia sekitar 1 hingga 3 bulan setelah tanam padi), serta di pematang sawah (galengan) yang bersih.
- Area Ladang
Area ladang merupakan spot yang paling
sering didatangi oleh Garangan atau Mongoose. Ladang penduduk yang dekat
dengan rumah adalah “restoran”-nya Garangan atau Mongoose. Mengapa?
Sebab di sini banyak hewan ternak penduduk yang di lepas untuk mencari
makan, seperti ayam, angsa, bebek, kelinci, dan hewan lainnya, yang
merupakan mangsa istimewa untuk Garangan atau Mongoose.
- Area Perkebunan
Area Perkebunan penduduk juga merupakan surge untuk para Garangan atau Mongoose.Hal
ini dikarenakan di perkebunan banyak terdapat mangsa makanan bagi para
Garangan atau Mongoose.Selain itu, Perkebunan juga memiliki semak
belukar yang dapat memudahkan Garangan atau Mongoose untuk berkamuflase
dalam rangka mengincar mangsa buruan. Perkebunan habitat Garangan atau
Mongoose sangat banyak macamnya, seperti perkebunan tebu, perkebunan
ubi-ubian, perkebunan jagung, serta perkebunan lain yang memiliki banyak
hewan mangsa buruan Garangan atau Mongoose yang hidup di sana.
Satu hal yang perlu kita perhatikan sebelum berburu Garangan atau Mongoose
di lokasi yang berdekatan dengan wilayah penduduk adalah untuk selalu
memastikan arah tembakan dan arah larinya peluru. Hal ini diperlukan
untuk menghindari resiko mengenai penduduk yang sedang berladang atau
sedang berjalan di dekat lokasi saat kita menembak Garangan atau
Mongoose. Carilah spot yang bisa kita gunakan untuk bersembunyi dengan
mudah seperti semak-semak, tumpukan tanah, atau pepohonan yang rindang
sehingga kita bisa mengintai dan membidik Garangan atau Mongoose dengan
tenang dan tepat sasaran tanpa ketahuan oleh Garangan atau Mongoose.
Lebih baik menggunakan pakaian berburu untuk kamuflase atau yang sering
disebut dengan Ghillie Suit, untuk mempermudah Anda dalam melakukan
pergerakan ketika berburu.
Advertisements
Tempat yang bagus untuk berburu tupai
Saya yakin kamu sudah menentukan jenis senapan yang akan digunakan untuk berburu tupai. Langkah selanjutnya adalah mencari tempat yang bagus untuk memburu para tupai.1. Kebun sawit
Tupai sangat suka berada di pepohanan yang daunnya rindang dan lebat. Cobalah untuk pergi ke kebun sawit sebab tupai sering membuat sarang disekitar di tempat ini.
2. Kebun kelapa
Selain memakan serangga, tupai juga memakan buah-buahan. Salah satu kesukaannya adalah kelapa. Biasanya tupai akan terbang/melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.
3. Pohon cemara
Ini adalah tempat paling nyaman bagi tupai. Carilah hutan atau tempat yang banyak pohon cemaranya. Di jamin kamu tidak akan sia-sia dalam berburu tupai.
Selain tempat, waktu juga sangat menentukan keberhasilan dalam berburu tupai menggunakan senapan angin. Biasanya waktu yang baik adalah pada pagi dan sore hari ketika para tupai mencari makanan. Jangan melakukan perburuan saat siang hari, karena saat itu tupai-tupai sedang tidur.
Tips Berburu Tupai Pohon Agar Hasilnya Memuaskan
1. Periksa kondisi senapan angin yang akan digunakan untuk berburuSebelum berangkat berburu, periksa senapan kamu. Apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Periksa juga alat pompanya jika kamu memakai senapan uklik.
2. Beri tambahan telescope pada senapan kamu
Telescope atau scope merupakan salah satu komponen penting dalam berburu tupai. Scope membantu kamu untuk melihat jarak target menjadi lebih dekat. Apalagai kalau cuaca sedang tidak bersahabat.
3. Mengatur scope
Jangan terburu-buru berangkat berburu sebelum kamu menyetel scopenya. Ikuti langka-langkah berikut ini:
- Pastikan laras yang kamu pakai benar-benar lurus dan presisi
- Jangan pasang dulu alat peredamnya
- Zooming scope dipakai yang paling kecil saja
- pastikan pemasangan scope benar-benar lurus. Cara ceknya denagn membidik secara visual dengan tanda (+) sebagai acuan.
- Test scope dengan membidik target berjarak minimal 10 m. Bisa gunakan tembok yang diberi titik untuk mengtesnya.
- Gunakan tumpuan saat menembak agar posisi senapan tidak bergoyang. Namun kalau skillnya sudah jago bisa abaikan cara ini
- Pelajari fungsi masing-masing tombol di scope
- Coba temabakan satu peluru ke arah tembok yang telah diberi titik target tadi. Perhatika arah peluru. Jika arah peluru kurang ke atas bawah, atur ulang dengan memutar tombol switch down/up.
- Jika arah peluru melenceng ke kanan/kiri, atur dengan memutar switch left/right.
- Atur hingga kamu mendapatkan tembakan yang benar-benar pas dengan titik target.
Alat ini berguna untuk memancing tupai keluar karena bunyi dari alat ini mirip dengan suara tupai. Alat ini terbilang cukup ampuh untuk memanggil tupai-tupai yang tidak terlihat. Kamu bisa membeli alat ini di toko-toko yang khusus menjual berbagai alat perburuan.
5. Ketajaman mata
Seperti yang kita tahu, tupai merupakan hewan yang sangat gesit dan lincah. Ketajaman mata dan ketenangan saat berburu sangat diperlukan agar tembakan kita tidak meleset.
6. Stamina
Biasanya tupai hinggap di tempat yang tinggi seperti pohon kelapa. Medan berburu tupai juga naik turun. Maka dari itu stamina yang tinggi sangat dibutuhkan saat kamu memburu
sumber: https://ngapakers.com/berburu-tupai/ DAN https://hargasenapananginsharpaceaslijepang.wordpress.com/2016/12/10/senapan-dan-lokasi-untuk-berburu-garangan/
0 komentar:
Posting Komentar